Palangka Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng menggelar kegiatan Pelatihan Debat dan Public Speaking Jenjang SMA Tahun 2024. Acara yang berlangsung di M. Bahalap Hotel Palangka Raya ini diselenggarakan selama empat hari, mulai dari 11 hingga 14 November 2024.
Ketua panitia, Apip Purnomo, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah mempersiapkan siswa-siswi SMA untuk menghadapi lomba debat tingkat nasional. Kompetisi Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC) secara rutin dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Talenta Indonesia setiap tahunnya. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan keterampilan berpikir kritis, etika komunikasi, serta membekali peserta dengan teknik dasar hingga lanjutan dalam debat dan public speaking.
“Peserta pelatihan ini berjumlah 248 siswa, terdiri dari 148 peserta dari 37 sekolah yang berfokus pada LDBI, dan 100 peserta dari 25 sekolah yang berfokus pada NSDC,” jelas Apip. Ia juga menekankan pentingnya kesungguhan para peserta dan pendamping dalam mengikuti kegiatan ini agar ilmu dan pengalaman yang didapatkan dapat dimaksimalkan.
Sementara itu, Plt. Kadisdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Plt. Sekdisdik Kalteng, Safrudin, mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi perubahan dan tantangan yang seringkali tidak terduga. “Kesiapan diri menjadi kunci dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan di masa depan,” ujarnya. Pemerintah menyadari pentingnya mengantisipasi hal ini demi kemajuan masyarakat Kalimantan Tengah.
Reza menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Tengah, Bapak H. Sugianto Sabran, atas dukungannya dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan pembangunan SDM di Kalimantan Tengah. “Berkat visi Gubernur yang berfokus pada pembangunan SDM unggul dan berdaya saing, berbagai program pelatihan seperti ini dapat diselenggarakan. Pendidikan di Kalimantan Tengah semakin maju dan bergerak menuju visi ‘Kalteng Berkah’ yang kita cita-citakan bersama,” lanjut Reza.
Ia menambahkan bahwa debat dan public speaking bukan sekadar kemampuan berbicara, tetapi juga melibatkan keterampilan berpikir kritis, analisis cepat, serta penyampaian argumen secara jelas dan etis. Mengutip Winston Churchill, Reza mengingatkan, “Keberanian untuk berbicara adalah langkah pertama dalam perjalanan menuju kepemimpinan.” Dengan belajar berbicara dan berargumen, siswa tidak hanya berusaha memenangkan kompetisi, tetapi juga mengasah jiwa kepemimpinan yang bermanfaat di berbagai aspek kehidupan.
Reza mendorong para peserta untuk menjadikan pelatihan ini sebagai awal dari perjalanan besar dan terus mengasah kemampuan. “Setiap kali kita mengasah kemampuan, kita bukan hanya berinvestasi pada diri sendiri, tetapi juga pada masa depan provinsi dan bangsa kita tercinta,” tutupnya. (kin)